Polri Bentuk Densus Antikorupsi, Kita Tunggu Tanggal Mainnya

Apalagi, Polri selama ini berkaca pada keberhasilan Densus 88 Anti Teror dalam menangani terorisme. Sehingga, terinspirasi membentuk Densus Anti Korupsi.
Tapi, perlu disadari bahwa kondisi Densus 88 dan Densus Antikorupsi berbeda 180 derajat. ”Jelas beda sekali,” ungkapnya.
Perbedaan mendasar itu adalah Densus 88 Anti Teror selama ini bekerja one-man show. Yang dapat diartikan tidak memiliki pembanding dalam panggung pemberantasan terorisme.
Bila ditanya berhasilkah Densus 88 Anti Teror, jawabannya berhasil. Namun, keberhasilan itu tidak belum teruji karena tidak ada lembaga lain yang bisa dijadikan ukuran keberhasilan.
”Masalahnya, Densus Antikorupsi ini memiliki pembanding. Dan, pembanding itu KPK yang selama ini dirasakan masyarakat menjadi satu-satunya tumpuan pemberantasan korupsi. Maka, Densus Antikorupsi tentu ekspektasinya setidaknya sama dengan KPK. Kalau kinerjanya dibawah KPK, ya sudah tamat,” ujarnya.
Kalau kinerjanya dibawah KPK, tentu nanti masyarakat sendiri yang akan meminta lembaga itu dibubarkan.
Hal tersebut perlu untuk dipertimbangkan Polri sehingga, kinerja Densus Antikorupsi bisa memenuhi hasrat masyarakat. ”Kita tinggal tunggu tanggal mainnya,” ujarnya. (idr/lum/ttg)
Permintaan dana yang tak sedikit tersebut akan dibarengi dengan kinerja Densus Antikorupsi yang menggebrak.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Soal Pembayaran Tunggakan Triliunan TNI AL, Menhan Singgung Kebijakan Tersentralisasi
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas
- 4.000 ASN Rejang Lebong segera Terima TPP, Anggaran Sudah Disiapkan
- Pemko Pekanbaru Pangkas Anggaran Mobil Dinas, Dialihkan ke Kegiatan Prorakyat
- Dukung UMKM, Pemprov Jakarta Siapkan Anggaran Rp 300 Miliar
- Mercy Barends Buka-bukaan soal Kondisi Pendidikan di Daerah 3T