Polri, Densus 88, Terima Kasih ya

Polri, Densus 88, Terima Kasih ya
Personel Brimob Polda Lampung saat melakukan pengamanan perayaan Natal di Gereja Kathedral Kristus Raja, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung, Minggu (25/12). Foto: M. Tegar Mujahid/Radar Lampung/JPNN.com

Dia mengatakan, bukan berarti pengamanan yang dilakukan Polri salah. Namun, bila memang ada pola lain yang lebih ramah terhadap aktivitas ibadah tentu akan lebih elok.

”Kalau ada pola yang lebih soft, tentu masyarakat akan semakin mempercayai Polri,” terangnya.

Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Pusat Ridha Salamah mengatakan, kesuksesan pengamanan Natal 2016 tidak semata ada di tangan kepolisian saja.

Tetapi lebih pada kesuksesan koordinasi antara lembaga-lembaga terkait. Termasuk juga koordinasi antara tokoh-tokoh agama.

’’Intinya telah tercipta kerukunan. Tidak boleh ada yang dengan cepat menuding intoleran ke pihak lain,’’ jelasnya.

Terkait dengan aksi polisi menangkap sejumlah teroris, Ridha juga memberikan apresiasi. Namun lebih dari itu, aparat penegak hukum harus utuh dalam melindungi NKRI.

Dia mengatakan yang mengancam keutuhan NKRI itu tidak hanya paham radikalisme agama saja.

Selebihnya paham pluralisme agama, sekulerisme agama, dan liberalisme agama menurut dia juga berpotensi mengancam keutuhan NKRI.

JPNN.com — Polri, khususnya Densus 88 Anti Teror, telah berhasil menggagalkan rentetan ancaman terhadap perayaan Natal, dari tiga kelompok

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News