Polri, Densus 88, Terima Kasih ya
![Polri, Densus 88, Terima Kasih ya](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2016/12/27/6e7569b3b06a0495a9c5d83a5fe5a746.jpg)
Dia mengatakan, bukan berarti pengamanan yang dilakukan Polri salah. Namun, bila memang ada pola lain yang lebih ramah terhadap aktivitas ibadah tentu akan lebih elok.
”Kalau ada pola yang lebih soft, tentu masyarakat akan semakin mempercayai Polri,” terangnya.
Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Pusat Ridha Salamah mengatakan, kesuksesan pengamanan Natal 2016 tidak semata ada di tangan kepolisian saja.
Tetapi lebih pada kesuksesan koordinasi antara lembaga-lembaga terkait. Termasuk juga koordinasi antara tokoh-tokoh agama.
’’Intinya telah tercipta kerukunan. Tidak boleh ada yang dengan cepat menuding intoleran ke pihak lain,’’ jelasnya.
Terkait dengan aksi polisi menangkap sejumlah teroris, Ridha juga memberikan apresiasi. Namun lebih dari itu, aparat penegak hukum harus utuh dalam melindungi NKRI.
Dia mengatakan yang mengancam keutuhan NKRI itu tidak hanya paham radikalisme agama saja.
Selebihnya paham pluralisme agama, sekulerisme agama, dan liberalisme agama menurut dia juga berpotensi mengancam keutuhan NKRI.
JPNN.com — Polri, khususnya Densus 88 Anti Teror, telah berhasil menggagalkan rentetan ancaman terhadap perayaan Natal, dari tiga kelompok
- Keseharian Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Karawang, Pak RW Kaget
- Densus 88 Tangkap Residivis Teroris di Karawang, Kepala BNPT Bilang Begini
- Tangkap Residivis Teroris, Densus 88 Temukan Barang Bukti Ini
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama