Polri: Kasus Penembakan Aceh Tewaskan 13 Warga

Polri: Kasus Penembakan Aceh Tewaskan 13 Warga
Polri: Kasus Penembakan Aceh Tewaskan 13 Warga
JAKARTA - Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) Komisaris Jendral (Komjen) Polisi Sutarman menegaskan secara umum situasi keamanan di Aceh sudah aman.

"Secara umum kondisi aman. Walau akhir-akhir ini ada beberapa kejadian yang cukup menonjol yang menggangu dan meresahkan masyarakat," kata Sutarman, Kamis (12/1), saat Rapat Kerja dengan Tim Pemantau Otsus Papua dan Aceh, di Jakarta.

Dia membeberkan serentetan peristiwa penembakan yang terjadi di Aceh. Pada 14 Oktober 2011, terjadi perampokan di Desa Babussalam dengan pelaku diduga enam orang membawa senjata laras panjang dan pendek. Satu orang meninggal dalam kejadian ini. "Pelaku mencuri Rp300 juta, laptop dan handphone serta barang lain," katanya.

Pada 18 Oktober 2011, terjadi kejahatan pencurian dengan kekerasan di BRI Pidie. Namun, tidak ada korban  jiwa dan kerugian materi. Pada 29 November 2011, terjadi pelemparan granat di kantor salah satu calon Gubernur Aceh. Dari olah TKP polisi, ditemukan granat nanas. Pada 1 Desember 2011, terjadi pelemparan granat lagi di kediaman milik Hernawan, yang menyebabkan tiga orang luka. Pada 4 Desember 2011, terjadi  penembakan petani perkebunan. Pelaku dua  orang bersenjata laras panjang.

JAKARTA - Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) Komisaris Jendral (Komjen) Polisi Sutarman menegaskan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News