Polri Kirim Tujuh Perwira Terbaik ke Yaman
jpnn.com - JAKARTA - Perang di Yaman belum berakhir. Koalisi yang dipimpin Arab Saudi terus menggempur kelompok Al Houhi, yang telah menggulingkan pemerintahan yang sah di ibu kota Sana'a dan memaksa Presiden Abduh Rabbuh Mansur Al Hadi mengalihkan pemerintahan ke Koda Aden, Yaman Selatan.
Namun, di tengah peperangan itu ada ribuan warga negara Indonesia yang terancam keselamatannya.
Pemerintah Indonesia berupaya melakukan penyelamatan dengan membentuk Tim Percepatan Evakuasi WNI dari Yaman. Polri juga ambil bagian.
Polri mengirim tujuh perwira yang tergabung dalam satuan tugas khusus evakuasi yang mengemban misi kemanusiaan menyelamatkan WNI di Yaman.
Mereka terdiri dari lima polisi pria dan dua polisi wanita. Tim dipimpin Ketua Satgas Kombes Khrisna Murti dengan anggota AKBP Topik Ismail, Kompol Abdul Aziz, Kompol Iksan, Iptu Dede Runanto. Serta dua polwan, AKBP Lisda dan Kompol Elia Susanti.
Mereka nanti akan bergabung dengan Tim Percepatan Evakuasi WNI dari Yaman yang dibentuk Kementerian Luar Negeri RI.
"Ini dalam rangka misi perdamaian dan tugas suci. Kami kirimkan mereka yang memiliki berbagai keahlian," kata Kadiv Humas Polri Brigjen Anton Charliyan, Rabu (1/4), di Mabes Polri.
Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri, Brigjen Widyo, mengatakan ini sebagai respon situasi yang berkembang di Yaman yang terdapat ribuan WNI. "Sebagian besar pelajar yang perlu dibantu untuk evakuasi," katanya.
JAKARTA - Perang di Yaman belum berakhir. Koalisi yang dipimpin Arab Saudi terus menggempur kelompok Al Houhi, yang telah menggulingkan pemerintahan
- Ahmad Yohan DPR Kutuk Aksi Penyerangan Mahasiswa Katolik Saat Berdoa di Tangsel
- Pyridam Farma Distribusikan Obat Osteoporosis dari Swiss
- Menteri Siti: Perdagangan Karbon Diatur Demi Menjaga Kedaulatan Negara
- Penyelundupan Narkoba dalam Kaleng Susu Digagalkan Polri, Brigjen Mukti: Ini Modus Baru
- Mbak Rerie Minta Efektivitas Pencegahan DBD Ditingkatkan
- Sandiaga Uno: Tindak Tegas Pungli di Tempat Wisata