Polri Prioritas Antisipasi Ancaman Terorisme di Asian Games

Polri Prioritas Antisipasi Ancaman Terorisme di Asian Games
Sejumlah tersangka dihadirkan saat rilis hasil Operasi Cipta Kondisi jelang Asian Games 2018 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (13/7). Operasi Cipta Kondisi mengamankan 640 orang, 116 ditahan dan 524 lainnya dibina. Foto : Ricardo

Menurut dia lagi, Polri sudah membuat sistem pengawasan dengan CCTV dan command center dan menggelar operasi cipta kondisi terutama mengantisipasi kejahatan-kejatanan jalanan seperti begal, copet, jambret dan lainnya. Untuk Palembang, Tito berujar, relatif lebih tidak menjadi persoalan. Sebab, venue maupun wisma atlet terkonsentrasi di satu tempat yakni di Jakabaring. Transportasi pun sudah ada LRT sehingga lebih mudah dan lancar dari sebelumnya. “Tapi Sumsel problem-nya adalah kejahatan jalanannya seperti copet, tukang geser, begal,” katanya.

Namun, dia mengatakan, Polda Sumsel dan jajaran sudah melakukan pembersihan dan banyak menangkap pelaku kejahatan jalanan. Kemudian di Jabar, juga sudah ditangkap kurang lebih 1500 pelaku. Polda Metro Jaya juga banyak bahkan ada yang tertembak. “Kalau tidak salah yang ditangkap kurang lebih 50 orang, yang tewas 15 kalau tidak salah,” katanya.

Dia menegaskan, Polri juga memberikan tindakan keras pada mereka yang melawan apalagi menggunakan senjata tajam (sajam) atau senjata api (senpi). “Kami berikan tindakan tegas untuk berikan efek jera kepada mereka,” katanya mantan Kapolda Papua dan Metro Jaya itu. (boy/jpnn)


Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan terorisme menjadi tindak pidana kejahatan utama yang diantisipasi Polri dalam perhelatan Asian Games Agustus nanti.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News