Polusi Udara: 3 Kota dengan Kadar Timbal Tertinggi, Oh Surabaya

Polusi Udara: 3 Kota dengan Kadar Timbal Tertinggi, Oh Surabaya
Kota Jakarta saat sepi. Foto: Soetomo Samsu/JPNN.com

Dia menjelaskan, salah satu parameter penting yang menjadi fokus riset BATAN adalah pemantauan pencemaran logam berat, khususnya Timbal (Pb) pada PM-2,5.

Logam Pb yang terdapat di udara jika terhisap dan terakumulasi hingga 10 ug/dL pada seorang anak, dapat mengakibatkan menurunnya tingkat intelegensia, learning disability, mengalami gejala anemia, hambatan dalam pertumbuhan, perkembangan kognitif buruk, sistem kekebalan tubuh yang lemah dan gejala autis.

"Salah satu rekomendasi dari hasil penelitian BATAN adalah pentingnya penggunaan BBM tanpa timbal. Program pemerintah penggunaan bensin tanpa timbal yang diberlakukan sejak Juli 2006 sangat baik bagi lingkungan," terangnya.

Menurut Muhayatun, program bensin tanpa timbal berdampak signifikan terhadap menurunnya rerata konsentrasi logam timbal di Kota Bandung.

Sayangnya, hasil ini tidak diikuti oleh kota lainnya di Indonesia karena kadar logam berat Pb pada PM-2,5 dan PM-10 di beberapa kota masih relatif tinggi. Konsentrasi Pb di lokasi sampling Tangerang, Jakarta dan Surabaya lebih tinggi ketimbang kota lainnya.

Karena itu, tidak salah bila kini PT. Pertamina melaksanakan Program Langit Biru untuk mengajak masyarkat menggunakan BBM lebih berkualitas dan lebih ramah lingkungan guna mewujudkan udara lebih bersih. (esy/jpnn)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Polusi udara: BATAN menemukan tiga kota yang mengandung kadar timbal tertinggi, salah satunya Surabaya.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News