Polusi Udara Jadi Ancaman Visi Indonesia Emas 2045, Peneliti BRIN Beri Solusinya 

Polusi Udara Jadi Ancaman Visi Indonesia Emas 2045, Peneliti BRIN Beri Solusinya 
Peneliti Utama ORK BRIN Prof. Dede Anwar Musadad, SKM, M.Kes (kedua dari kanan), Pengamat kebijakan publik dari CYPR Boedi Rheza S.E (kedua dari kiri), dan Ketua MASINDO Dimas Syailendra (kanan) menjadi pembicara dalam diskusi media bertema "Menanamkan Nilai-Nilai Sadar Risiko untuk Mengatasi Masalah Publik Demi Menuju Visi Indonesia Emas 2045. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Visi Indonesia Emas 2045 merupakan impian bangsa yang dirumuskan melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

Tujuannya untuk menjadi acuan pembangunan negara untuk mencapai stabilitas bangsa yang terjaga dan berkesinambungan, serta sumber daya manusia yang berkualitas.

Sayangnya, ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia bisa berasal dari berbagai masalah, salah satunya risiko kesehatan.

Polusi udara, penyakit menular dan tidak menular, kebiasaan buruk serta infrastruktur pendukung kesehatan bisa menjadi sumber dari risiko tersebut.

Peneliti Utama Organisasi Riset Kesehatan (ORK) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dede Anwar Musadad, SKM, M.Kes, menjelaskan untuk merealisasikan Visi Indonesia Emas Tahun 2045 diperlukan implementasi manajemen risiko dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui penerapan manajemen ini, maka turut membantu masyarakat dalam mengambil keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan berbagai risiko. 

Dengan demikian akan makin meminimalisir efek negatif sekaligus memperbesar peluang keberhasilan.

“Berbicara mengenai Visi Indonesia Emas 2045, kita harus optimistis," ujar Prof. Dede diskusi media bertema 'Menanamkan Nilai-Nilai Sadar Risiko untuk Mengatasi Masalah Publik Demi Menuju Visi Indonesia Emas 2045' besutan Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) di Jakarta, Selasa (12/9).

Polusi udara jadi ancaman visi Indonesia Emas 2045, peneliti BRIN berikan solusinya 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News