Polusi Udara Jakarta Kian Parah, Ini yang Dialami Jurnalis ABC

Pada tahun pertama saya tinggal di kota besar yang macet ini, saya sebenarnya tidak terlalu peduli dengan polusi udara. Tapi bayi saya mulai menderita batuk-batuk.
Keluargaku baru saja tiba dari sebuah negara dengan udara bersih dan segar. Paru-paru kami pun penuh udara semacam itu.
Tatkala pesawat kami mulai menurun dari cakrawala dengan langit biru menuju selimut asap tebal berwarna coklat, tadinya saya mengira ada kebakaran.
Namun memang begitulah udara Jakarta selama ini.

Dua hari kemudian, bayi laki-laki kami itu mulai terbangun tengah malam karena batuk. Sebenarnya ini yang biasa saja dialami anak berusia 15 bulan.
Itu terjadi sekitar enam minggu lalu.
Tapi hampir setiap malam sejak itu, kami selalu terbangun tengah malam, biasanya selama beberapa jam, dan mencoba menenangkannya, memberinya air, atau apa saja untuk meringankan batuknya.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina