Ponikem Menenteng Senjata M1 Garand saat Ganyang Malaysia

Ponikem Menenteng Senjata M1 Garand saat Ganyang Malaysia
Ponikem menunjukkan foto semasa masih menjadi pasukan sukarelawati gerakan Ganyang Malaysia. Foto: Bagas Bimantara/Radar Madiun/JPNN.com

jpnn.com - Gerakan Ganyang Malaysia yang digelorakan Bung Karno pada 1963 masih melekat di ingatan Ponikem, anggota Legiun Veteran RI.

Dia masih ingat betul betapa menggeloranya nasionalisme rakyat Indonesia saat itu. Ponikem ketika itu menjadi pasukan sukarelawati di Kepulauan Riau, saat hubungan Indonesia dan Malaysia sedang memanas.

DILA RAHMATIKA, Madiun

TIDAK pernah terbayangkan sebelumnya di benak Ponikem bahwa waktu akhirnya membawanya menjadi pasukan siap tempur. Bermula saat perempuan itu merantau ke Jakarta pada 1963.

Ponikem sempat bekerja sebagai penjahit di sebuah pabrik kaus Kebayoran Lama selama tiga bulan. ‘’Tinggalnya numpang di rumah kakak,’’ tuturnya.

Singkat cerita, salah seorang teman memberi tahu ada pendaftaran camp pasukan sukarelawati bantuan tempur.

Ponikem pun tertarik bergabung. Namun, kakak iparnya melarang. ‘’Tapi saya nekat mendaftar tanpa sepengetahuan kakak ipar,’’ kata Ponikem.

Selama tiga bulan, Ponikem digembleng kemiliteran di Pusdiklat TNI Kramat Jati, Jakarta. Latihan fisik hingga menembak pun dilakoni. Dia juga merelakan rambutnya dipotong pendek di atas bahu.

Menjadi pasukan dalam Gerakan Ganyang Malaysia, Ponikem juga latihan menyusup ke area musuh di kebun-kebun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News