Ponorogo Kekeringan, BPBD Mulai Kewalahan

Ponorogo Kekeringan, BPBD Mulai Kewalahan
Warga Desa Suren, Kecamatan Mlarak membawa air dari tandon ke rumahnya. Foto: Asta Yanuar/Radar Madiun/JPNN.com

Belum lagi jauhnya jarak. Durasi sekali pengiriman bisa membutuhkan waktu hingga tiga jam. Lokasi berjarak antara 30 kilometer sampai 40 kilometer. Artinya, butuh waktu dua jam hanya untuk perjalanan pulang-pergi.

Belum lagi saat pengisian di kantor BPBD. Budi menyebut setidaknya butuh 30 menit pengisian satu armada tangki.

‘’Ada jadwal pengiriman setiap harinya. Ini saja masih kewalahan,’’ ujarnya sembari menyebut rata-rata selesai pengiriman pukul 23.00 setiap harinya.

Budi tak dapat membayangkan jika petugas libur atau armada ada yang rusak. Sebab, belum ada penggantinya. Pihanya hanya memiliki tiga armada saat ini. Satu di antaranya pinjaman provinsi.

Upaya penambahan dengan menggandeng instansi lain belum banyak membuahkan hasil. Padahal, titik kekeringan cukup mungkin bertambah ke depan.

Selain baru memasuki puncak kemarau, musim kemarau 2015 lalu menjadi acuannya. Setidaknya ada sembilan kecamatan kala musim kemarau kali terakhir itu.

‘’Musim kemarau tahun ini diprediksi lebih panjang seperti musim hujan yang terjadi sepanjang 2016 lalu,’’ tuturnya. (agi/irw)


Titik kekeringan semakin banyak, BPBD Ponorogo sudah mulai kerepotan.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News