Porang Kultur Jaringan

Oleh Dahlan Iskan

Porang Kultur Jaringan
Dahlan Iskan bersama petani porang di Ponorogo. Foto: disway.id

Itu karena benih hanya bisa didapat dari umbi yang ada di dalam tanah. Atau dari umbi-umbi kecil yang bermunculan di daun porang. Berarti dari satu tanaman porang hanya bisa diperoleh sekitar 20 benih.

Sedang lewat kultur jaringan, sekali pembenihan bisa menghasilkan 4 juta benih. Sudah seperti kelapa sawit saja.

Heppy sendiri akan masuk ke porang akhir tahun ini --bersamaan dengan datangnya musim hujan nanti. Ia akan langsung menanam 4 juta benih porang di 200 ha tanahnya di Kabupaten Batang, Jateng.

Dengan pengembangan skala besar itu, harga porang pasti akan turun. Maka harapan petani-petani kecil untuk menikmati harga bagus sekarang ini akan berakhir.

Sekarang ini harga porang mencapai Rp 12.000/kg. Biaya tanamnya sekitar Rp 3.000/kg.

Satu hektare tanah bisa menghasilkan 30 ton porang. Hitung sendiri berapa keuntungan petani porang selama ini.

Itulah yang membuat porang berkembang pesat di kalangan petani. Kalau dulu hanya ada di Nganjuk, Madiun, Grobogan dan sekitarnya, sekarang sudah sampai ke Sumbawa.

Namun keperluan akan tepung porang memang tidak terbatas. Itulah tepung yang di Jepang diolah menjadi shirataki. Bisa untuk mi atau beras. Atau campuran bakso. Atau kue moci.

Saya sudah mendengar ada investor besar yang ingin menanam porang di Indonesia. Investor asing. Dengan skala ribuan hektare.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News