Pos Indonesia Garap Transaksi Online yang Tidak Masuk Marketplace

Pos Indonesia Garap Transaksi Online yang Tidak Masuk Marketplace
Ilustrasi PT Pos Indonesia (Persero). Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, JOMBANG - PT Pos Indonesia Regional 7 Jawa Timur memperkenalkan cash on delivery (COD) demi menghadapi persaingan yang semakin ketat.

’’Mau tidak mau harus survive dengan memberikan value khusus,” kata Kepala Regional 7 Jawa Timur PT Pos Indonesia Arifin Muchlis dalam peluncuran COD di Jombang, Jumat (26/7.

Menurut dia, angka transaksi jual beli dalam jaringan (daring) di Jawa Timur terus meningkat.

BACA JUGA: Kuartal I 2019, Garuda Indonesia Bukukan Laba Bersih 19,7 Juta Dolar

Pos Indonesia jelas tidak mau menyia-nyiakan pasar potensial tersebut. Aplikasi anyar itu diyakini bakal meningkatkan kinerja.

Sasaran utama COD Pos Indonesia adalah transaksi daring yang tidak masuk marketplace.

’’Transaksi customer-to-customer (C2C),’’ tegasnya.

Mereka yang melakukan transaksi C2C itu biasanya berkomunikasi lewat media sosial (medsos).

PT Pos Indonesia Regional 7 Jawa Timur memperkenalkan cash on delivery (COD) demi menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News