Posisi Airlangga Hartarto Bisa Menguat Jika Koalisi Perubahan Gagal Terbentuk

Posisi Airlangga Hartarto Bisa Menguat Jika Koalisi Perubahan Gagal Terbentuk
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. Foto: Humas Partai Golkar

Anies Baswedan dinilai bisa menambah elektabilitas capres, berbeda dengan cawapres lain. Namun, Anies Baswedan tidak membawa partai besar, sumber dana, dan pengalaman di pemerintah pusat. Apalagi, Anies Baswedan dapat menjadi ancaman bagi sang capres karena bisa menjadi matahari kembar bagi presiden terpilih nanti.

“Sebaliknya, Airlangga Hartarto memang tidak menambah elektabilitas capres secara langsung melalui personal dirinya sendiri. Tapi, Airlangga bisa mempengaruhi elektabilitas capres secara tidak langsung. Itu karena Airlangga membawa mesin partai besar, sumber dana, dan pengalaman di pemerintah pusat untuk isu ekonomi,” terang Ade Mulyana.

Ade Mulyana mengungkapkan, di luar Anies Baswedan dalam bursa cawapres yang mampu mendongkrak elektabilitas capres, Airlangga Hartarto tetap memperoleh indeks cawapres tertinggi.

Index cawapres ini merupakan variabel yang menjadi pertimbangan penentuan cawapres, yakni elektabilitas, ketua umum partai politik, tokoh dari ormas besar, pengalaman pemerintahan, dan jaringan sumber dana.

Airlangga Hartarto unggul karena ada tiga variabel yang dimiliki, yakni ketua umum partai politik, pengalaman pemerintahan, dan jaringan sumber dana.

Sedangkan, cawapres lain hanya memiliki satu atau dua variabel saja adalah Erick Thohir, Muhaimin Iskandar, Sandiaga Uno, Mahfud MD, dan Khofifah Indar Parawansa.(chi/jpnn)

Partai Golkar bisa membuat Anies Baswedan memperoleh tiket capres cukup dengan berkoalisi dengan salah satu partai apa saja agar mendapatkan tiket.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News