Potensi Budi Daya Buah di Food Estate Kalteng Bernilai Miliaran Rupiah

Potensi Budi Daya Buah di Food Estate Kalteng Bernilai Miliaran Rupiah
Buah-buahan tropis. Foto: Kementan

Program food estate di Kalimantan Tengah dilaksanakan di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau mulai pertengahan 2020.

Komoditas utamanya padi. Sejauh ini, hasilnya sudah terlihat. Salah satunya adalah penjualan gabah senilai Rp900,66 miliar selama 2020 hingga 2021.

Tidak hanya itu. Hasil penjualan sayuran, kata Erwin, mencapai Rp24,92 miliar dan telur itik sebesar Rp4,71 miliar pada 2020 hingga 2021.

Food estate di Kalimantan Tengah, urai Erwin, dirancang terintegrasi hulu-hilir. Fokusnya pada peningkatan nilai tambah dan korporasi petani melalui tiga program, yaitu penataan kawasan dan pengembangan prasarana dan sarana, pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan korporasi petani, serta peningkatan kapasitas dan diversifikasi usaha.

“Pelaksanaan tiga program tersebut secara utuh dilakukan oleh Kementerian Pertanian melalui sinergi antar eselon I melalui kegiatan-kegiatan bertahun jamak,” kata Erwin.

Pemerintah, urai dia, juga memfasilitasi dan mendukung petani untuk mendongkrak produksi, menambah pengetahuan, keterampilan, usaha, dan akses pembiayaan. Pembiayaan didorong lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

Penyaluran KUR food estate di Kalteng terus naik. Pada 2020, di Kabupaten Kapuas tersalurkan Rp85,32 miliar dan di Pulang Pisau Rp33,6 miliar.

Pada 2021, di Kapuas tersalurkan Rp125,73 dan di Pulang Pisau Rp125,73 miliar.

Produk buah yang ditanam di lahan seluas 590 hektare sepanjang 2020-2021 tersebut diperkirakan sebesar 12.626 ton.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News