Potensi Golput Harus Diantisipasi
Baik surat suara, kotak suara, tinta, dan logistik. “Semuanya harus beres sebelum pelaksanaan pilkada,” terang legislator asal Partai Golkar itu.
Wakil Ketua Komisi II Ahmad Riza Patria menyatakan, potensi golput juga harus diantisipasi. Dia meminta agar pelaksana pilkada menekan angka golput.
Caranya, kata dia, dengan melakukan sosialisasi secara masif. Jangan sampai ada masyarakat yang tidak mengetahui pelaksanaan pilkada.
Pemerintah daerah, ormas, dan media juga diharapkan membantu melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Pilkada merupakan tanggungjawab bersama, bukan hanya tugas KPU,” terang politikus Partai Gerindra itu.
Dia menjelaskan, peran media sangat besar dalam membantu menyebarkan informasi tentang pilkada kepada masyarakat.
Partisipasi masyarakat menjadi penentu pemimpin yang akan menjadi bupati, wali kota dan gubernur.
Sebaiknya mereka ikut menentukan pilihan, sehingga terpilih kepala daerah yang betul-betul dikehendaki masyarakat. Jangan sampai masyarakat apatis dengan pilkada dan memilih golput.
Komisi II DPR RI meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan pemerintah daerah untuk gencar melakukan sosialisasi pilkada epada masyarakat. Dengan cara
- Pertama Coblos
- Cipayung Plus Ajak Anak Muda Tak Golput, Pilih dengan Hati Nurani
- Generasi Muda Nurul Ibad Jakarta Timur Suarakan Anti-Golput
- Atikoh Ganjar Minta Pemilik Suara Tak Golput & Pilih Kandidat dengan Melihat Rekam Jejak
- Satlantas Polres Rokan Hulu Gencar Ajak Masyarakat Sukseskan Pemilu & Hindari Golput
- Kompol Prabowo Imbau Masyarakat Jangan Golput Saat Pilpres 2024