PPKM Level 3 Dibatalkan, Qodari Merespons, Pakai Frasa ‘Bersikap Konservatif'

PPKM Level 3 Dibatalkan, Qodari Merespons, Pakai Frasa ‘Bersikap Konservatif'
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga secara resmi memasukkan Omicron menjadi variant of concern atau VOC (varian yang mengkhawatirkan).

Omicron dilaporkan memiliki lebih banyak strain atau mutasi dibandingkan varian Alpha, Beta dan Delta dan dianggap sangat menular. Tercatat, ada 32 mutasi protein lonjakan yang dibawa varian itu.

“Kita harus antisipatif. Walaupun belum ditemukan pasien yang genomnya Omicron tapi anggap saja sudah ada di masyarakat kita. Omicron ini kan salah satu cirinya berdaya infeksi tinggi, jadi nanti jangan sampai terjadi ledakan kasus seperti Delta,” papar Qodari.

Pemerintah, kata Qodari lebih baik jangan mengambil risiko dengan pencabutan PPKM level 3 ini. Sebab, virus Covid-19 yang melanda dunia belum sepenuhnya dipahami perilaku dan karakteristiknya.

“Yang namanya virus ini kita tidak sepenuhnya memahami perilakunya dan karakteristiknya. Jadi, kita lebih baik jangan ambil risiko,” tegas Qodari.

Sementara itu, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan tingginya antibodi yang mungkin dimiliki kebanyakan masyarakat saat ini bukan berarti akan bertahan selamanya.

“Saya mengkhawatirkan dan apalagi kalau bicara survei serologi itu bukan berarti, 'Oh kita sudah kebal' enggak begitu. Kalau bicara survei serologi itu kita akan melihat kalau ditujukan pada yang belum vaksin kita tahu ada yang sudah terinfeksi, tetapi itu tidak long lasting, tidak bertahan lama imunitas," kata Dicky.

Menurut Dicky, kekebalan yang didapat dari vaksinasi maupun infeksi alamiah hanya bertahan atau optimal selama 4-7 bulan, tergantung kondisi setiap orang.

Qodari merespons kebijakan Pemerintah membatalkan rencana PPKM Level 3 pada periode Natal dan tahun baru 2022.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News