PPP Dalam Bahaya, Survei Poltracking Ini Buktinya, Lihat!

PPP Dalam Bahaya, Survei Poltracking Ini Buktinya, Lihat!
Para ketua umum papol yang tergabung dalam KIB, yaitu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. Foto: Dok. KIB

jpnn.com, JAKARTA - Survei terbaru milik Poltracking Indonesia menyatakan elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di bawah empat persen atau tidak melewati ambang batas parlemen atau parliamentary threshold.

Diketahui, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) menyebut ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

PPP dalam survei berjudul Proyeksi Peta Koalisi Pilpres 2024 oleh Poltracking Indonesia hanya memiliki elektabilitas 3,1 persen.

Sementara itu, PDI Perjuangan menjadi partai pemilik elektabilitas tertinggi berdasarkan survei Poltracking Indonesia terbaru dengan 20,4 persen.

Posisi kedua dan ketiga partai pemilik elektabilitas tertinggi ialah Gerindra dengan 10,5 persen dan Golkar sebesar 9,5 persen.

"PDIP pertama, selanjutnya ada Gerindra, lalu Golkar," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda saat membeberkan hasil survei terbayar pihaknya, Rabu (31/8).

Berturut-turut setelah Golkar ditempati oleh Partai Demokrat (8,6 persen), PKB (8,0 persen), NasDem (6,7 persen), PKS (5,2 persen), PAN (4,1 persen), dan PPP (3,1 persen).

Beberapa partai nonparlemen mengacu survei Poltracking Indonesia juga tidak memiliki elektabilitas di atas empat persen.

PPP dalam survei berjudul Proyeksi Peta Koalisi Pilpres 2024 oleh Poltracking Indonesia hanya memiliki elektabilitas 3,1 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News