PPP Hanya Terima Satu Partai Pendukung Prabowo yang Bisa Merapat ke Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberi sinyal tidak rela seluruh partai pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno saat Pilpres 2019 menyeberang ke kubu Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani, partai yang dahulu mendukung Prabowo - Sandiaga perlu bertindak sebagai oposisi untuk pemerintahan Indonesia ke depan.
"Tidak bisa semuanya, nanti tidak ada penyeimbang, tidak ada check and balance yang memadai di DPR," ujar Arsul kepada wartawan, Rabu (3/6).
PPP, kata Arsul, membatasi hanya satu partai dari Prabowo - Sandiaga yang bisa merapat ke Jokowi - Ma'ruf. Menurut dia, oposisi akan kuat jika dikawal lebih dari satu partai yang dahulu mendukung Prabowo - Sandiaga.
"Jadi kalau pun ingin bertambah, paling banyak kalau dari sisi PPP, satu begitu. Jadi supaya check and balance-nya di parlemen itu suaranya masih nyaring," ungkap dia.
BACA JUGA: Jokowi Belum Ajak Ma'ruf Amin Bicara soal Jatah Menteri
Hal senada juga pernah diutarakan Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Tengku Taufiqulhadi. Bagi Taufiqulhadi, hanya satu partai pendukung Prabowo - Sandiaga yang bisa merapat ke Jokowi - Ma'ruf.
Taufiqulhadi memberi lampu hijau kepada Demokrat untuk masuk barisan partai pendukung Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin. Menurut dia, sikap politik Demokrat sudah jelas sejak awal.
Sekjen PPP Arsul Sani menilai partai yang dahulu mendukung Prabowo - Sandiaga perlu bertindak sebagai oposisi untuk pemerintahan ke depan.
- Pakar Sebut Prabowo Mampu Lanjutkan Strategi Geopolitik Jokowi
- Suarakan Ketidakadilan di Tingkat Global, Prabowo Bandingkan Palestina & Ukraina
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi
- Gelar Halalbihalal Ketua Wilayah se-Indonesia, PPP Makin Solid
- Prabowo-Gibran Bakal Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Bamsoet Buka Suara
- Pengamat Minta Elite Politik Meniru Prabowo untuk Jaga Kesejukan Berdemokrasi