PPPK Mnta Tukin, tetapi Malah Dikasih Tiket, Itu pun Diseleksi, Enggak Nyambung!

PPPK Mnta Tukin, tetapi Malah Dikasih Tiket, Itu pun Diseleksi, Enggak Nyambung!
Salah satu honorer nakes menbawa poster berisi pesan yang bikin senyum-senyum. Foto dokumentasi FKHN for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) meminta pemerintah memberikan tunjangan kinerja (tukin) seperti yang diterima PNS.

Alasannya antara PNS dan PPPK tidak ada perbedaan dari segi kesejahteraan karena sama-sama ASN, sebagaimana diatur dalam UU Aparatur Sipil Negara.

Ajun, koordinator Forum PPPK mengungkapkan saat ini banyak rekannya yang kecewa dengan kebijakan Kementerian Kesehatan yang menerbitka surat yang harus diisi oleh tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga medis, baik yang berstatus PNS, PPPK, maupun honorer.

Dalam surat tersebut dimintakan agar tenaga medis dan nakes di seluruh Indonesia yang berjasa dalam penanganan Covid-19 tahun 2020-2023 dan memenuhi syarat untuk mendaftarkan diri mengikuti seleksi mendapatkan tiket nonton bersama pertandingan Piala Dunia FIFA U-17.

Nobar piala dunia U-17 ini dilaksanakan di Jakarta International Stadium, Manahan Stadium, dan Si Jalak Harupat Stadium.   

Ajun menilai kebijakan Kemenkes ini aneh, bahkan sangat aneh, karena mengapresiasi jasa nakes dan tenaga medis dengan tiket menonton sepak bola.

"Kami disuruh kepala tata usaha untuk mengisi pendaftaran melalui https://sisdmk.kemkes.go.id/fifa-u17, padahal yang kami minta tukin, bukan tiket," kata Ajun kepada JPNN.com, Selasa (24/10).

Dia mengungkapkan saat penanganan pandemi Covid-19, bukan hanya PNS yang terlibat langsung. Namun, juga honorer nakes, yang bahkan jadi garda terdepan.

PPPK meminta diberikan tukin setara PNS, tetapi pemerintah malah kasih tiket nonton Piala dunia U-17, Ajun mewakili PPPK angkat bicara. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News