Pra-KTT Y20 2022: Mari Bersama Selamatkan Bumi dengan Ekonomi Sirkular

Pra-KTT Y20 2022: Mari Bersama Selamatkan Bumi dengan Ekonomi Sirkular
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya pada acara pembukaan Forum Y20 Indonesia 2022, 3rd Pre-Summit di Balikpapan, Sabtu (21/5/2022). Foto: KLHK

jpnn.com, BALIKPAPAN - Forum Pra-KTT Ketiga Y20 Indonesia mengangkat isu planet berkelanjutan dan layak huni masih terus berlanjut dengan diskusi mengenai ekonomi sirkular, pada Minggu (22/5).

Harapannya, wawasan yang diberikan bisa membantu para delegasi muda dalam menyusun rekomendasi kebijakan, khususnya yang berkaitan dengan lingkungan kepada pemimpin G20.

Talkshow ini menghadirkan Alesya Krit (Center of Competence for Climate Change, Environment and Noise Protection di Aviation Hessen), Joi Danielson (Partner di Systemiq), Ke Wang (Program Lead di Platform for Accelerating Circular Economy), serta Mohammad Bijaksana Junerosano (CEO dan Founder Waste4Change).

Alesya menyarankan pentingnya berpikir secara lokal dalam upaya mendorong konsumsi berkelanjutan.

“Kita harus berpikir lokal dan menyesuaikan (solusi tersebut) dengan wilayah tujuan, serta cocok dengan dimensi sosial dan budaya setempat. Kemudian, bentuklah perspektif normatif dan ajaklah pekerja, teman, warga untuk mengenal mindset baru. Misalnya, lewat TikTok challenge,” ungkap Alesya pada talk show Pra-KTT Ketiga Y20 Indonesia.

Joi Danielson menambahkan, sebelum masuk ke pembahasan ekonomi sirkular, kita perlu memerhatikan pola konsumsi.

Menurutnya, manusia cenderung takut akan kelangkaan, sehingga kita cenderung mengonsumsi lebih dari apa yang dibutuhkan.

Di sebuah ekonomi yang berbasis konsumsi, lanjutnya, semakin banyak yang dikonsumsi, semakin tinggi produk domestik bruto (PDB).

Ada sekitar 10 juta orang yang harus diyakinkan tentang ekonomi sirkular. Apa itu? Simak selengkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News