Prabowo: Intelijen Pak SBY Masih Kuat
’’Gerakan moral ini diperlukan manakala perasaan dan pikiran rakyat dicederai. Kalau kami merasakan rakyat kita di seluruh tanah air perasaannya, kepentingannya, aspirasinya, tidak didengar oleh penyelenggara negara, wajib hukumnya kita mengingatkan, kita memberikan koreksi, sah,’’ lanjut SBY.
SBY memberikan keterangan itu sekitar pukul 22.00 setelah melakukan pertemuan tertutup dengan Prabowo.
’’Pertemuan kami sebenarnya bukan sesuatu yang luar biasa. Menjadi luar biasa karena dilakukan setelah UU Pemilu disahkan,’’ kata SBY.
Setelah rapat paripurna itu, Partai Gerindra dan Partai Demokrat merancang pertemuan di antara kedua ketua umum partai. Dia pun menyambut baik rencana tersebut. ’’Kami bertemu dengan niat dan tujuan yang baik,’’ papar presiden dua periode itu.
Keduanya bersepakat akan terus mengawal negara ini agar berjalan ke arah yang benar. Wajib hukumnya mengawal.
Jika pemerintah menjalankan amanah dengan benar, pihaknya akan mendukung. Jika tidak benar dan melukai rakyat, pemerintah akan dikritik dan dikoreksi.
Selain itu, Partai Gerindra dan Partai Demokrat bersepakat meningkatkan kerja sama walaupun tidak dalam bentuk koalisi.
Sebab, koalisi yang ada, baik Koalisi Merah Putih maupun Koalisi Indonesia Hebat, sudah mengalami pergeseran. ’’Maka tidak perlu koalisi. Yang penting meningkatkan kerja sama,’’ tegasnya.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Cikeas tadi malam (27/7).
- Catatan Ketua MPR: Gotong Royong & Menghidupkan Kewajiban Saling Kontrol dan Seimbang
- Rosan Bertemu Dubes dan Menteri Kantor Kabinet Inggris, Bahas Kerja Sama Multisektor
- Sultan Puji Prabowo Terhadap Kepentingan & Masa Depan Masyarakat Adat
- Teka-teki Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran, Profesional & Politikus Bakal Seimbang?
- Herman Khaeron Anggap Wajar Wacana Revisi UU Kementerian Negara
- Soal Kandidat Menlu Era Prabowo-Gibran, Dua Sosok Ini Menyampaikan Harapan