Prabowo Merasa Tersakiti dengan Kecurangan Pilpres
![Prabowo Merasa Tersakiti dengan Kecurangan Pilpres](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20140806_143902/143902_924266_prabowo_subianto.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto pun menyampaikan kata pengantarnya sebelum sidang perdana sengketa Pilpres 2014 dimulai.
"Sebagai pengantar saja, kita sebagai bangsa Indonesia telah melakukan suatu konsensus nasional dalam berbagai tahap dalam kehidupan bangsa dan negara," ujarnya saat mengawali.
Prabowo yang hadir dengan cawapresnya, Hatta Rajasa serta seluruh ketua umum partai pendukung kemudian menekankan inti dari demokrasi.
"Intinya adalah prosesnya dan ini menjadi sangat kunci. Karena itu kami yang didukung oleh partai besar merasa sangat tersakiti dengan praktek-praktek penyimpangan, ketidakjujuran dan ketidakadilan yang diperlihatkan dalam Pilpres 2014 ini," paparnya yang tampak berbalut pakaian khasnya, safari putih dengan pin garuda merah.
Prabowo juga menegaskan bahwa dirinya berkomitmen tinggi terhadap demokrasi. Hal ini dapat terlihat dari rekam jejaknya.
"Saya dituduh kudeta, diktator, tapi di hadapan rakyat Indonesia saya buktikan komitmen saya pada demokrasi. Saya ikut Pemilu sudah tiga kali, saya bangun partai dari nol, dan sekarang kita dihadapkan pada pemerkosaan atas hak-hak demokrasi," ujarnya dengan nada berapi-api. (wid/rmo/jpnn)
JAKARTA - Calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto pun menyampaikan kata pengantarnya sebelum sidang perdana sengketa Pilpres 2014 dimulai.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Husnu Ibrahim Gagas Percepatan Industri Perikanan Nasional di Kongres PMII XXI
- Hattrick Bupati Bandung Barat Terjerat Kasus Korupsi, Bey Machmudin Ingatkan Hal Ini
- Festival Ciliwung, Menteri LHK Siti Nurbaya: Masih Perlu Tindakan Pengendalian
- Maju Pemilihan Ketum PMII, Adlin Pandjaitan Bawa Visi tentang Arah Baru
- Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati Ternyata Sempat Sembunyi di Lokasi Ini
- Lemkapi Nilai Pernyataan Mahfud Menyesatkan soal Kapolri Enggan Seforum dengan Jaksa Agung