Prabowo - Sandi Gunakan Teori Bakar Rumah dalam Kampanye?

Prabowo - Sandi Gunakan Teori Bakar Rumah dalam Kampanye?
Prabowo Subianto menyampaikan keterangan pers terkait kasus Ratna Sarumpaet, Rabu (3/10) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) menduga kubu Prabowo Subianto - Sandiaga menggunakan teori propaganda firehose of falsehood saat berkampanye.

Teori tersebut sengaja menimbulkan kontroversial untuk membuat masyarakat takut dengan diakhiri oleh tawaran solusi oleh pengguna teori. Teori ini kerap digunakan di Amerika.

"Teori membakar rumah yang membuat semua orang ketakutan, stres, lama-lama nanti di ujung dia bisa mempengaruhi dengan kondisi terkini. Karena masyarakat sudah dalam tekanan dan sebagainya. Akhirnya masyarakat memilih dia," kata Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding, Rabu (14/11).

Karding mengatakan, pihaknya sudah mengamati gerakan Prabowo - Sandi selama dua bulan kampanye ini. Baik Prabowo maupun Sandi, belakangan ini terus menciptakan kontroversial dan kemudian meminta maaf.

Hal itu diawali saat terbongkarnya kasus hoaks Ratna Sarumpaet, tampang boyolali, tempe setipis kartu ATM, keadaan ekonomi terpuruk, hingga yang terakhir Sandiaga melangkahi makam tokoh pendiri Nahdlatul Ulama.

"Itu terjadi di Amerika dan solusi terbaiknya adalah minta maaf. Ini yang bahaya. Bahaya bagi kehidupan politik ke depan dan itu jangan sampai terjadi di Indonesia," pungkas dia. (tan/jpnn)


Kubu Prabowo Subianto - Sandiaga diduga menggunakan teori propaganda firehouse of falsehood saat berkampanye.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News