Prabowo-Yenny Jajaki Peluang Berduet pada 2019?

jpnn.com, JAKARTA - Pertemuan antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid di Jakarta, Selasa (26/12), menimbulkan spekulasi.
"Menurut saya, kesannya semacam penjajakan untuk keperluan pemilu, apakah Pilkada 2018 atau Pilpres 2019. Namun, tampaknya urusan lebih ke 2019 karena secara formal Yenny tidak punya partai. Yang dimiliki Yenny, setidaknya sebagian publik percaya, adalah suara sebagian warga nahdiyi (NU)," kata Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Kuskrido Ambardi, Kamis (28/12).
Pria yang karib disapa Dodi itu menambahkan, Prabowo dan Yenny bisa saja berpasangan pada Pilpres 2019.
"Yang jelas, kalau perhitungannya sekadar menemukan pasangan cawapres (untuk Prabowo), hambatan tidak banyak secara organisatoris. Sebab, Yenny tidak akan dihambat urusan partai," ujarnya.
Seberapa besar peluang duet Prabowo-Yenny mengalahkan Joko Widodo?
Dodi mengatakan, selisih suara Jokowi dan Prabowo pada Pilpres 2014 hanya sekitar enam persen.
"Yenny Wahid mungkin bisa menambah suara sedikit. Tentu tidak ada jaminan menang, tetapi juga tidak berarti otomatis kalah," kata Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM itu.
Dodi menambahkan, sejauh ini Yenny sudah memasuki panggung publik.
Pertemuan antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid di Jakarta, Selasa (26/12), menimbulkan spekulasi.
- Idrus Marham: Pembangunan Berjalan Sukses, Rakyat Ingin Prabowo Kembali Jabat Presiden RI
- Hadiah Prabowo Subianto Untuk Para Buruh Pada Momen May Day 2025
- May Day, Prabowo Berikan 2 Hadiah Spesial untuk Buruh
- Lihatlah Aksi Presiden Prabowo Melepas Kemeja di Depan Buruh
- Prabowo Akan Hadir dan Beri Sambutan saat Perayaan Hari Buruh di Monas
- Ketua Umum KSPSI: Presiden Prabowo Bakal Hadiri Peringatan May Day di Monas