Prahara Keperawanan di Malam Pertama

Prahara Keperawanan di Malam Pertama
Prahara Keperawanan di Malam Pertama. Ilustrasi Fajar Krisna/Radar Surabaya/JPNN.com

Karin menceritakan, setelah menikah, suaminya ternyata banyak menuntut.

Mulai dengan meminta Karin untuk berhenti bekerja dan menjadi ibu rumah tangga biasa, hingga hal-hal sepele lainnya.

Padahal Karin sudah susah payah membangun karier sejak sebelum menikah.

"Dia bilang, kodrat istri ya di rumah saja. Nggak boleh ke mana-mana. Di rumah, ngurus suami dan rumah tangga. Dan dia mutusin itu sepihak. Nggak ngajak diskusi dulu," imbuhnya dengan muka super cemberut.

Yang paling tak ia terima adalah sikap kasar Donwori.

Karin yang selama pacaran diperlakukan Donwori bak putri dari Negeri Dongeng, seperti kristal yang saban waktu dielus-elus dengan kain halus, disayang-sayang dengan ucapan-ucapan manis, tiba-tiba berubah 180 derajat setelah menikah.

Karin tak menemukan sikap manis Donwori lagi. Bahkan ketika marah, Donwori sering nyiyirin istri sendiri.

"Aku pacaran dua tahun dan dia tak pernah marah. Sama sekali nggak pernah marah. Berkata kasar saja tidak pernah. Tapi pas nikah, kalau aku salah dikit nyinyirnya sampai menyakitkan hati," jelas wanita berhijab ini, sedih.

Sikap Donwori kini berubah setelah menuding istrinya tidak perawan lagi. Dia juga banyak menuntut kepada istrinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News