Praktisi Hukum: LPI Emban Tugas Mulia Tingkatkan Investasi

jpnn.com, JAKARTA - Praktisi Hukum Bintang Hidayanto mengatakan, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) mengemban tugas mulia untuk mendatangkan modal dari negara asing.
LPI harus bisa mengambil kepercayaan para investor asing agar mau berinvestasi di Indonesia. Dia mengingatkan agar LPI tidak mengecewakan investor dan mendatangkan keuntungan bagi mereka.
"Kalau investasinya rugi maka harus dibayar dengan kekecewaan investor, kehilangan reputasi dan kepercayaan dari investor atau bahkan risiko hukum," kata Bintang dalam keterangannya, Rabu (17/2).
Selain itu, LPI diingatkan untuk menjaga citra dan nama baik Indonesia di kancah internasional.
"Menjaga keseimbangan antara memberikan manfaat kepada masyarakat dan keuntungan bagi investor harus selalu dijaga dan menjadi PR besar lainnya bagi Indonesia," ujar Bintang.
Diketahui, Presiden Joko Widodo telah memperkenalkan figur-figur yang tergabung sebagai anggota Dewan Pengawas dan Direktur LPI pada Selasa (16/2).
Anggota Dewan Pengawas INA terdiri atas lima orang. Mereka adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai ketua merangkap anggota, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Haryanto Sahari, Yozua Makes, dan Darwin Cyril Noerhadi.
Adapun Dewan Direktur INA, juga terdiri atas lima orang yang semuanya berasal dari kalangan profesional.
Praktisi Hukum Bintang Hidayanto mengatakan, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) mengemban tugas mulia untuk mendatangkan modal dari negara asing. Dia meminta LPI menjaga citra dan nama baik Indonesia di mata dunia internasional.
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- Sepakat dengan IMF, Ekonom Bank Mandiri Sebut Indonesia Salah Satu Pusat Ekonomi Dunia