Pramono Anung, Politikus yang Juga Kolektor Ratusan Lukisan
Rumah Bak Galeri, Gilir Koleksi yang Dipajang
Sabtu, 01 Januari 2011 – 08:38 WIB
Jumlah lukisan yang melampaui "daya tampung" dinding rumah itu membuat Pram terpaksa harus menggilir lukisannya secara rutin untuk dipajang. Biasanya, 2?3 bulan sekali. "Jadi, yang mejeng di dinding ini selalu diputar supaya yang lain juga bisa terpasang. Biar nggak ada yang iri," kata Sekjen DPP PDIP periode 2005?2010 itu, lantas tersenyum.
Salah satu koleksi Pram di ruang tamu adalah hasil goresan tangan Utomo yang dibeli pada 2009. Di kanvas tampak gambar sepasang kaki wanita mengenakan sepatu hak tinggi berwarna merah. Tetapi, modelnya berbeda. Dengan nada bercanda, Pram menjelaskan bahwa itu bukan gambar perempuan yang salah mengenakan sepatu.
"Pesan yang ingin disampaikan pelukis adalah pembaruan, buang yang lama, ganti yang baru. Tapi, tetap sama-sama merah," kata Pram kembali tersenyum penuh arti.
Alumnus Teknik Pertambangan ITB pada 1988 itu rupanya sangat kenal dengan sosok Utomo. Bahkan, sudah sepuluh lukisan Utomo yang menjadi koleksinya. "Utomo sekarang tinggal di Jerman. Saya kira lukisannya akan bernilai tinggi karena punya ciri khas," jelas Pram dengan sangat fasih.
Di balik kesehariannya sebagai politisi di Senayan, Wakil Ketua DPR Pramono Anung adalah sosok pengagum seni, khususnya lukisan. Seperti apa koleksinya?
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor