Pramono Anung, Politikus yang Juga Kolektor Ratusan Lukisan

Rumah Bak Galeri, Gilir Koleksi yang Dipajang

Pramono Anung, Politikus yang Juga Kolektor Ratusan Lukisan
Pramono Anung di depan salah satu lukisan koleksinya. Foto : Priyo H/Jawa Pos
Saat ditanya harga lukisan "komik wayang"-nya itu, Pram lagi-lagi menolak membocorkannya. "Memang ada harganya"? jawabnya, lantas tergelak.

Dia mulai mengoleksi lukisan pada 1993. Saat itu, Pram baru saja lulus program S-2 dari Magister Management UGM, Jogjakarta. Saat itu dia belum terjun penuh ke dunia politik. Bahkan, dia masih menjadi direktur dan komisaris di sejumlah perusahaan. Misalnya, direktur PT Tanito Harum, Jakarta; direktur PT Vietmindo Energitama, Vietnam; dan komisaris PT Yudhistira Haka Perkasa, Jakarta. "Dulu kalau beli lukisan selalu yang ada sawahnya," kata Pram.

 

Meskipun senang lukisan, Pram mengaku sama sekali tidak bisa melukis. "Untungnya mata saya bisa melihat lukisan dengan baik. Jadi, mengoleksi lukisan ini boleh dibilang sebagai kompensasi dari dendam saya nggak bisa melukis. Sawah gunung saja nggak bisa," ujar suami Endang Nugrahani itu.

 

Pram memperoleh koleksinya itu dengan berbagai cara. Mulai mengikuti lelang hingga berburu ke galeri. "Kalau pas ke luar negeri, objek yang pasti saya cari adalah lukisan," katanya.

 

Di balik kesehariannya sebagai politisi di Senayan, Wakil Ketua DPR Pramono Anung adalah sosok pengagum seni, khususnya lukisan. Seperti apa koleksinya?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News