Pramono Persoalkan Tudingan Busyro soal Hedonisme di DPR

Pramono Persoalkan Tudingan Busyro soal Hedonisme di DPR
Pramono Persoalkan Tudingan Busyro soal Hedonisme di DPR
JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Pramono Anung mempertanyakan motif Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqqodas, yang tiba-tiba menempatkan diri sebagai penjaga moral bagi lembaga lain. Menurut Pramono, pernyataan Busyro justru memicu polemik yang tak semestinya.

“Saya ingin tahu, apa motif Ketua KPK tiba-tiba menjadi penjaga moral lembaga lain dengan mengeluarkan pernyataan mengenai hedonisme di antara para anggota DPR? Saya berharap beliau bekerja sesuai profesinya. Bukan penjaga moral lembaga lain. Sebab itu akan menimbulkan polemik yang tidak menguntungkan bagi lembaga lain dan KPK sendiri,” kata Pramono Anung, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (14/11).

Seperti pernyataannya mengenai hedonisme, kata Pramono, malah menambah polemik yang tidak berkesudahan. "Bahwa ada anggota yang katakanlah perilakunya berlebihan kita tidak pungkiri, tapi itu tidak perlu dikatakan oleh seorang pimpinan KPK,” tegas Pramono.

Dijelaskannya, hedonisme yang disebut-sebut oleh Busyro tidak bisa dilepaskan dari sistem pemilu yang berubah akibat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas judicial review Undang-Undang Nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilu.

JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Pramono Anung mempertanyakan motif Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqqodas, yang tiba-tiba menempatkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News