Prediksi Nilai Tukar Rupiah Hingga Akhir Februari
Permintaan terhadap rupiah tidak hanya datang dari investor asing yang ingin beli saham atau surat berharga negara (SBN), tetapi juga bisa dari permintaan perusahaan untuk impor atau bayar utang.
“Dengan demikian, hubungannya tidak selalu searah. Yang jelas, jika terjadi outflows yang masif di bursa, rupiah bakal tertekan,’’ ungkap Eric.
Direktur Centre of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menuturkan, rupiah sudah diprediksi bergerak dalam range yang tipis tidak terlalu dalam. Faktor-faktor yang memengaruhi lebih ke teknis, bukan fundamental.
’’Atau juga karena pembalikan persepsi dan appetite investor yang di-trigger perubahan kondisi global,’’ jelas Piter.
Dengan argumentasi tersebut, pelemahan diperkirakan tidak lama, sekitar seminggu sampai dua minggu mendatang.
’’Investor asing merealisasikan profit di pasar equity. Mereka keluar dulu, setelah itu kembali lagi,’’ kata Piter. (nis/c14/oki)
Data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menunjukkan rupiah kembali bertengger di level Rp 14.088 per dolar AS pada Selasa (12/2).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Kurs Rupiah Hari Ini
- Ekonom Ungkap Amunisi untuk Mempertahankan Rupiah
- Terdampak The Fed, Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat
- Pemerintah Diminta Perkuat Pengaturan terkait Impor Barang
- Ekonom Indef Mewanti-wanti Stabilisasi Kurs Rupiah, Ada Apa?
- Merosot Lagi, Rupiah Tembus Rp 16.088 Per USD