Prediksi Oxfam tentang Dampak Corona Bikin Sesak Dada, Semoga Tidak Terjadi, Amin
Kemiskinan ekstrem ditandai dengan penghasilan 1,90 dolar AS (sekitar Rp30.000) per hari.
Sementara kemiskinan lebih tinggi ditandai dengan pendapatan kurang dari 5,5 dolar AS (sekitar Rp87.000) per hari.
Oxfam meyakini perempuan lebih berisiko daripada laki-laki karena banyak kaum hawa bekerja di sektor informal dengan sedikit atau tanpa jaminan terhadap hak-hak pekerja.
"Hidup dari hari ke hari, para kelompok miskin ini tidak memiliki kesempatan berhenti kerja atau menyimpan persediaan kebutuhan pokok," peneliti Oxfam mengingatkan lewat laporan tersebut.
Lembaga itu menambahkan lebih dari dua miliar pekerja informal di seluruh dunia tidak mendapatkan bayaran saat cuti sakit.
Bank Dunia pada pekan lalu mengatakan kemiskinan di Asia Timur dan wilayah Pasifik dapat meningkat sampai 11 juta orang apabila krisis akibat COVID-19 terus memburuk.
Oleh karena itu, Oxfam mengusulkan enam rencana aksi dengan tujuan untuk menyalurkan uang tunai bagi mereka yang membutuhkan serta meringankan beban sektor usaha.
Oxfam juga mendorong pembatalan penagihan utang dan meminta IMF memberi dukungan lebih banyak serta meningkatkan bantuan.
Lembaga nonprofit Oxfam memprediksi sekitar 500 juta warga dunia jatuh miskin akibat pandemi virus corona COVID-19.
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Jaga Hati
- Zeni
- Sambut Lebaran, Pj Bupati Muaro Jambi Bachyuni Deliansyah Takbiran Bareng Warga Miskin
- DPR Bangga dengan Kinerja Erick Thohir yang Tangani Covid-19 hingga Bongkar Korupsi Dapen
- Kadinkes Sumut Ditahan Jaksa terkait Korupsi APD Rp 24 Miliar