Prediksi Terbaru soal Kapan Pandemi COVID-19 di Indonesia Reda

Prediksi Terbaru soal Kapan Pandemi COVID-19 di Indonesia Reda
Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi Virus Corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat. Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya/wsj

jpnn.com, JAKARTA - Pusat Kajian Visi Teliti Saksama (Visi) memperkirakan pandemi COVID-19 di Indonesia bakal mereda Juni 2020.

Prediksi itu muncul melalui uji simulasi dengan model sistem dinamik yang menunjukkan perjalanan pandemi virus corona.

Peneliti Visi, Widyar Rahman melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis, menyampaikan, jumlah kasus meninggal akibat COVID-19 dan sembuh di Indonesia akan mencapai keadaan konstan pada hari ke-100 semenjak kasus positif pertama terkonfirmasi, yakni pada 8 Juni 2020.

"Dari pengujian yang dilakukan Visi pada 31 hari sejak kasus positif pertama COVID-19 di Indonesia, ditemukan reproductive number sebesar 19. Hal ini bermakna setiap satu orang terinfeksi dapat menularkan kepada 19 orang lainnya," ujarnya.

Berdasarkan nilai reproductive number, bisa diprediksi kontrol sebaran pandemi, lanjut dia, sehingga perkembangan jumlah kasus baru COVID-19 akibat penularan dari orang terinfeksi di Indonesia akan berlangsung selama sekitar 50 hari.

Lantaran masa penularan yang berlangsung selama 50 hari, pada hari ke-100 angka kematian dan sembuh mencapai keadaaan konstan.

Uji sistem dinamik dilakukan Tim Riset Visi melalui proses validasi model pemantauan data historikal yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia periode 2 Maret 2020 hingga 2 April 2020 sebagai data referensi harian, yang mencakup jumlah kasus kumulatif, jumlah pasien sembuh, dan meninggal.

Lebih lanjut, menurut Widyar, pada dasarnya peninjauan aspek kesehatan COVID-19 dengan pemodelan pandemi yang dilakukan Visi mengikuti pola harian yang terjadi sejak kasus pertama muncul, sehingga program self isolation, social distancing, penggunaan masker, cuci tangan menggunakan sabun, dan penggunaan hand sanitizer yang sedang digalakkan pemerintah telah masuk dalam model ini.

Makna angka itu ialah, setiap satu orang terinfeksi dan menderita COVID-19 punya potensi menularkan kepada 19 orang lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News