Preman Rampas Surat Eksekusi, Polisi Rampas Senpi

Putusan Perkara Sengketa Rektorat v Yayasan Trisakti Gagal Dieksekusi

Preman Rampas Surat Eksekusi, Polisi Rampas Senpi
Ribuan massa pendukung Rektorat Universitas Trisakti nampak memadati pintu gerbang kampus Trisakti guna menolak proses eksekusi sengketa antara pihak Rektorat dan Yayasan Trisakti. Foto : nicha/jpnn
Hal senada juga diungkapkan salah sorang mahasiswi Trisakti lainnya yang enggan menyebutkan namanya. Gadis berkerudung hijau dan mengenakan kemeja kotak-kotak tersebut mengatakan, bingung melihat kericuhan di depan kampusnya. “Tadi saya sempat bingung ada kericuhan ini. Saya memang tahu ada masalah antara kampus dengan yayasan, tapi nggak nyangka aja bakal sampai ribut begini,” tukasnya.

Lalu,  gadis itu pun juga memilih menjauh dari wilayah kampus karena khawatir akan terjadi kricuhan lebih parah. “Serem banget banyak preman begitu. Ngabur aja deh,” serunya.

Ketika pukul 11.30 WIB akhirnya pihak PN Jakarta Barat dan Yayasan pun mengalah dan memilih mundur karena situasi yang tidak kondusif. Akan tetapi, pihak yayasan pun menyerukan kepada wartawan yang berada di lokasi bahwa pihaknya akan tetap meminta dan memaksa pihak PN Jakarta Barat untuk segera melakukan eksekusi. “Hari ini (eksekusi) mungkin ditunda. Tetapi, eksekusi akan tetap dilakukan, karena sudah inkrah,” tegas salah satu kuasa hukum Yayasan Trisakti, Utomo Karim.

Akhirnya, persis menjelang pukul 12.00 WIB secara perlahan massa antara kedua kubu, yakni Rektorat dan Yayasan pergi satu per satu meninggalkan pintu gerbang kampus Trisakti. Namun, masih ada beberapa pihak keamanan dari pihak kampus dan kepolisian masih nampak berjaga-jaga di depan pintu gerbang walaupun jumlahnya tidak begitu banyak seperti sebelumnya.***

KONFLIK internal yang terjadi antara pihak Rektorat dan Yayasan Universitas Trisakti kini mencapai puncaknya. Petugas juru sita dari Pengadilan Negeri


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News