Preman Tuan

Oleh: Dahlan Iskan

Preman Tuan
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Mereka pun menyusun kekuatan: konvoi menuju Rusia. Kekuatan mereka antara 20.000 sampai 50.000 orang bersenjata. Termasuk senjata berat. Panser. Tank. Semua ikut menuju Moskow.

Baca Juga:

Mereka akan mengambil alih kekuasaan. Agar perang di Ukraina cepat selesai. Ukraina segera dikuasai.

Panglima mereka, Yevgeny Prigozhin, tidak tahan lagi melihat pasukannya jadi sasaran roket negaranya sendiri.

Presiden Ukraina Zelenskyy mendadak senang: Rusia yang menyerang negaranya ternyata kacau sendiri.

Pikir Zelenskyy: Ukraina bisa tiba-tiba menang. Barat harus memanfaatkan momentum ini. Ia minta negara NATO meningkatkan pengiriman senjata ke garis depan.

Akan tetapi konvoi bersenjata tentara swakarsa itu mendadak berhenti. Presiden Belarus Aleksander Lukashenko, terus berbicara dengan panglima mereka.

Keduanya bersahabat sejak lama. Lukashenko merayu Prigozhin untuk jangan meneruskan kudetanya.

Presiden Rusia Vladimir Putin, rupanya curhat soal Prigozhin ke Lukashenko. Tiga orang ini sebenarnya memang satu gang. Tiga sekawan. Beda tugas. Putin sebagai ketua. Lukashenko sebagai ujung tombak. Prigozhin tukang terobos.

Di Rusia, pasukan swakarsa itu, Anda sudah tahu: diberi nama Wagner. Latar belakang Prigozhin sendiri juga preman besar. Pencuri, perampok, penjahat, dan...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News