Premium Dihapus, SPBU Asing Terancam Gulung Tikar

Premium Dihapus, SPBU Asing Terancam Gulung Tikar
Salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik Shell di kawasan Jakarta Pusat. Foto: Ricardo/JPNN.Com

Kalau mereka mau mendistribusikan BBM bersubsidi, SPBU asing mutlak perlu membangun jaringan lagi. Tidak mudah dan butuh biaya besar memang, tetapi itu syarat mutlak karena distribusi BBM bersubsidi ada di tangan pemerintah. "Kalau memenuhi syarat, siapapun bisa ikut mendistribusikan," jelasnya.

Di sisi lain, Ibrahim mengatakan realisasi dari rekomendasi perlu karena permintaan atas BBM beroktan tinggi makin besar. Kendaraan keluaran terbaru disebutnya meminta oktan tinggi untuk menggerakan mesin dengan baik.

Shell sebagai salah satu SPBU asing yang terancam gulung tikar karena menjual bahan bakar RON 92 lebih tinggi dari Pertamina belum bisa berkomentar banyak. Country Marketing Manager Shell Retail, Julio Manuputty saat dihubungi semalam memilih untuk menunggu langkah pemerintah terhadap rekomendasi itu.

"Kita belum bisa memberikan komentar. Masih menunggu peraturannya bagimana nanti," jawabnya.

Ucapan yang sama juga muncul saat disinggung apakah rekomendasi yang disampaikan tim pimpinan Faisal Basri merugikan pihaknya atau tidak.

Bola sekarang ada di pemerintah, apakah menerima rekomendasi itu atau menolaknya. Namun, kemungkinan besar diterima terbuka dari munculnya pandangan positif atas rekomendasi itu. (dim/owi/wir/dee)

 

JAKARTA - Rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) yang menghilangkan bensin dengan research octane number (RON) 88 atau premium bisa berdampak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News