Premium Habis, Pertamax Laris

Premium Habis, Pertamax Laris
Premium Habis, Pertamax Laris
Soal pertamax, Said menilai, sebaiknya pengguna kendaraan dinas milik pemerintah menggunakan pertamax dan tidak mengganggu premium yang disubsidi untuk warga miskin. “Mereka kan sudah kaya dan membeli premiumnya pakai nota (voucher, Red), bukan bayar langsung, seharusnya beli pertamax, kasihan kita yang sering mengantre,” katanya.

Dari pantauan Radar Tarakan (grup JPNN), tidak tampak satupun pengawasan dari petugas seperti biasanya. Jika di SPBU Mulawarman ramai warga mengantre premium, SPBU Gunung Lingkas justru dipadati warga yang “terpaksa” membeli pertamax.

“Harganya Rp 9.600, ya kalau dihitung-hitung Rp 10 ribulah perliter. Mahal dari bensin. Saking mahalnya, aku beli 1 liter saja,” ujar salah satu pelajar, Randy.

Antrian panjang inipun diperkirakan terus berlangsung hingga hari ini. “Seperti biasanya, setiap hari Sabtu kami diberi stok untuk 2 hari, Sabtu dan Minggu. Kemarin (Sabtu 9/7, Red) cuma 40 ton, sisanya kami jual tadi (kemarin, Red) dan sisanya habis jam setengah 12,” ungkap salah satu sumber di SPBU Gunung Lingkas. (nat)

TARAKAN - Meski Pemkot Tarakan sudah mengakomodir penjual premium botolan dalam sebuah koperasi, nyatanya kamarin (10/7) antrean panjang masih terjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News