Premium Industri Lebih Murah daripada SPBU
Rakyat Kini Subsidi Negara
Sabtu, 01 November 2008 – 14:40 WIB

Premium Industri Lebih Murah daripada SPBU
Berdasar kalkulasi, papar dia, dengan harga minyak Indonesia (ICP) periode Oktober yang USD 72,3 per barel, harga keekonomian premium Rp 5.130 per liter. Jika ditambah dengan pajak dan biaya lain-lain, harga keekonomian premium Rp 5.800 per liter. "Itu masih lebih murah daripada harga premium bersubsidi. Jadi, per 1 November seharusnya harga BBM turun," ucapnya.
Dengan turunnya harga BBM, pemerintah bisa mengontrol sektor transportasi untuk ikut menurunkan tarif. Sehingga, biaya produksi ikut turun. "Dampaknya, daya beli masyarakat bisa naik dan perekonomian bergerak," jelasnya.
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) selaku departemen teknis di sektor energi masih menghitung opsi penurunan harga BBM bersubsidi. Kali ini yang dijadikan patokan adalah harga keekonomian BBM jenis pertamax.
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan, harga pertamax merupakan cermin harga patokan minyak di Singapura (Mid Oil Platts Singapore/MOPS). "Itu akan jadi pertimbangan kami untuk menurunkan harga BBM (bersubsidi, Red)," terangnya di sela kunjungan ke pabrik biofuel Darmex di Bekasi kemarin (31/10).
JAKARTA - Anjloknya harga minyak dunia dalam beberapa pekan terakhir membuat harga BBM untuk industri yang mengikuti harga pasar turun tajam. Bahkan,
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Gubernur Herman Deru Luncurkan Gebrak, Dukung Program Prabowo Bangun 3 Juta Rumah
- Herman Deru Realiasikan Pembagian Porsi Saham 10 % Pengelolaan Migas di Rimau
- Rutin Gelar Tes Narkoba, PKSS Menyatakan Seluruh Karyawan Bersih dari Zat Terlarang
- World Safety Day 2025: IWIP Perkuat Budaya K3 di Lingkungan Kerja
- Manfaatkan Fasilitas SKA, Beragam Produk Asal Majalengka Tembus Pasar Mancanegara