Presiden Filipina Berhasil Gaet MILF
Senin, 08 Oktober 2012 – 02:02 WIB
"Kami merasa bahagia dan kami berterimakasih kepada presiden atas semua ini," kata Wakil Ketua Bidang Politik MILF, Ghazali Jaafar seperti dikutip AFP.
Namun baik Jafaar maupun Aquino mengatakan bahwa jalan menuju perdamaian masih panjang. Keduanya mengisyaratkan masih banyak rintangan yang harus dibereskan.
Aquino menuturkan, perjanjian perdamaian harus terlebih dahulu disetujui melalui pemungutan suara. Perjanjian ini sulit dicapai mengingat mayoritas penduduk Filipina adalah penganut Katolik. Dalam pidatonya, Aquino mengingatkan bahwa usaha perdamaian di tahun 2006 terpaksa batal akibat penolakan kuat dari publik.
Sementara Jaafar mengatakan bahwa kesepakatan ini hanya menjadi acuan dasar bagi upaya-upaya perdamaian selanjutnya. Ia juga mengatakan bahwa belum ada kesepakatan mengenai batas-batas wilayah daerah istimewa di Mindanao.
MANILA - Wilayah Mindanao, Filipina kini memasuki era baru setelah lebih dari 30 tahun dilanda konflik yang telah memakan lebih dari 150.000 korban
BERITA TERKAIT
- NATO Ingin Mempererat Kerja Sama dengan Negara Kawasan Indo-Pasifik
- Iran Belum Temukan Penyebab Kecelakaan yang Tewaskan Presiden Raisi
- Kabinet Israel Dikabarkan Setuju Menghentikan Operasi Militer di Rafah
- Korea Utara Akui Gagal Luncurkan Satelit Pengintai Militer
- Donald Trump Berjanji Sikat Pendukung Palestina Jika Terpilih Jadi Presiden
- Pesawat Tempur Israel Bunuh Pentolan Hamas di Tepi Barat