Presiden Jokowi dan PM Malaysia Sependapat Soal Myanmar, Semoga Bawa Perubahan

Presiden Jokowi dan PM Malaysia Sependapat Soal Myanmar, Semoga Bawa Perubahan
Tangkap layar Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Sri Ismail Sabri Yaakob, dan Presiden Joko Widodo, di Istana Bogor, Rabu (10/11/2021). ANTARA/Desca L Natalia

Saat ini di Malaysia, menurut dia, setidaknya ada sekitar 200 ribu pengungsi etnis Rohingya.

"Jadi penyelesaian di Myanmar tentu akan mengurangkan pelarian Rohingya untuk keluar dari Myanmar dan datang ke Malaysia," kata dia.

Myanmar diketahui sedang menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Pidana Internasional (ICJ) terkait operasi militer sarat kekerasan terhadap Rohingya yang memaksa lebih dari 730 ribu warga Rohingya, etnis minoritas di negara itu, mengungsi ke Bangladesh.

Militer Myanmar sudah menyangkal tuduhan genosida tersebut dan menegaskan tentaranya secara sah menargetkan militan-militan yang menyerang pos-pos polisi.

Isu lain yang dibahas oleh kedua kepala pemerintahan adalah mengenai Laut China Selatan.

"Kami juga bersependapat segala isu Laut China Selatan perlu diselesaikan secara diplomatik dan menghormati undang-undang antar bangsa terutamanya UNCLOS, yaitu undang-undang antarbangsa yang berkaitan dengan laut terutama yang melibatkan Laut China Selatan," kata dia.

Dia juga mengundang Jokowi untuk melakukan lawatan resmi ke Malaysia pada masa pemerintahannya.

"Saya sekali lagi mengundang Bapak Presiden untuk ke Malaysia. Saya pahamkan Bapak sudah dua kali ke Malaysia, saya mengudang secara resmi kita akan menerima Bapak Presiden ke Malaysia," kata dia.

Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia sependapat soal Myanmar, semoga bawa perubahan.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News