Presiden Jokowi Resmikan Kapal Listrik Apung

Presiden Jokowi Resmikan Kapal Listrik Apung
ILUSTRASI. FOTO: Sumut Pos/JPNN.com

Gökhan Bey, sama seperti Zeynep Sultan, mampu memberikan daya listrik yang lebih murah karena mesinnya lebih efisien dan dapat beroperasi dengan HFO (Heavy Fuel Oil), yang jauh lebih murah daripada HSD (High Speed Diesel). Kapal ini juga bersifat fleksibel dalam hal bahan bakar karena dapat beroperasi dengan keduanya, baik LNG dan HFO. Fleksibilitas ini akan membantu PLN guna mengoptimalkan pembauran energi.

Namun, hal yang paling penting adalah bahwa kapal MVPP tidak perlu pasokan listrik eksternal (black start), sehingga teknologi ini sangat cocok digunakan untuk memasok listrik ke pulau-pulau yang beban listriknya berfluktuasi.

Kapal pembangkit listrik Gökhan Bey menggunakan teknologi mutakhir, mampu memberikan efisiensi tertinggi dan memenuhi standar desain internasional. Gökhan Bey akan dioperasikan oleh PT Kar Powership Indonesia, anak perusahaan Karpower Internasional di Turki. Sementara itu, PT Kar Powership, bersama mitra-mitra bisnis dan pemasok di Indonesia, berkomitmen untuk terus berinvestasi di Indonesia, dan akan meningkatkan peran serta kemampuan masyarakat lokal.

Baru-baru ini, PT Kar Powership, pemilik dan operator Karadeniz Powership Zeynep Sultan 125 MW yang terletak di Amurang, Sulawesi Utara dan Karadeniz Powership Gökhan Bey 125 KW yang terletak di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dengan PT PAL Indonesia telah menandatangani MoU untuk memperluas operasi PT Kar Powership di Indonesia, di luar Kapal Pembangkit yang sudah ada.

PT PAL Indonesia akan berkontribusi pada pembangunan armada Kapal Pembangkit terbesar di dunia. Dengan eksklusivitas ini, PT PAL Indonesia akan mendapat transfer teknologi dalam bidang desain, pengadaan alat, konstruksi, transportasi, instalasi, pengawasan/pengujian dan pemeliharaan Kapal Pembangkit dengan total sebesar 5,000 MW selama 7 tahun ke depan. Semua ini telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam mendukung rencana pengadaan energi induk sebesar 35.000 MW.

Sementara PT Kar Powership Indonesia adalah anak perusahaan dari Karpowership, pemilik tunggal, operator dan pembangun armada Kapal Pembangkit (pembangkit listrik terapung) yang pertama di dunia. Sejak 2010, sebanyak tiga belas Kapal Pembangkit telah selesai dibuat dengan total kapasitas yang terpasang melebihi 2,700 MW. Kapal Pembangkit tambahan kapasitas 5,000 MW sedang dalam proses pembuatan ataupun sedang dalam proses menunggu.

Kapal Pembangkit telah memasok 15 persen untuk Irak Selatan, 27 persen wilayah Lebanon, 22 persen wilayah Ghana, 16 persen untuk Zambia, 31 persen wilayah Sulawesi Utara, Indonesia dan kelak untuk wilayah Nusa Tenggara Timur, jaringan total listrik di Indonesia dengan tiga Kapal Pembangkit yang dijadwalkan untuk disebarkan di seluruh kepulauan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2017.(*/cel)


JPNN.com - Selain ke perbatasan Timor Leste, Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya dan Duta Besar Turki,


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News