Presiden Jokowi Senang Impor Jagung Menurun Drastis
Apabila suplai jagung melimpah sementara permintaan terhadapnya mengalami penurunan, bukan tidak mungkin harga jagung juga akan mengalami penurunan. Akibatnya, para petani yang akan merasakan kerugian.
BACA JUGA: Jokowi Heran, Seharusnya Keluarga Uno Dukung Pak Sandi, Lo Ini?
"Karena yang berproduksi itu tidak hanya di Gorontalo. Ada di Gorontalo, NTB, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera. Semua menanam jagung. Pemerintah ini mengendalikannya juga tidak mudah," ucap Presiden.
Untuk dapat meningkatkan ekspor guna menjaga keseimbangan harga, Presiden menekankan bahwa jagung ekspor Indonesia harus berada dalam kualitas terbaik. Selain itu, harga komoditas jagung ekspor disebutnya juga harus kompetitif.
"Permintaan jagung masih banyak. Hanya yang paling penting harga kita kompetitif. Harga ekspor mesti kompetitif. Kualitas juga harus baik," pesannya.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.(fat/jpnn)
Presiden Jokowi mengatakan, memang perlu membuka pasar ekspor untuk komoditas jagung guna menjaga keseimbangan suplai dan harga jagung.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Hari Pertama Kerja, Mentan Amran Tancap Gas Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Merauke
- KPK Hadirkan eks Sekjen Kementan di Sidang Korupsi SYL
- Mentan Amran Tegaskan Bakal Pecat Pegawai Terlibat Gratifikasi
- Bamsoet: Kebijakan Kementan Tambah Anggaran Subsidi Pupuk Bagi Petani Sudah Tepat
- Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Turun Langsung ke Lapangan Setiap Hari
- Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Ingin Tingkatkan Produktivitas