Presiden Jokowi Tak Ingin Dana Desa Kembali Lagi ke Jakarta

Presiden Jokowi Tak Ingin Dana Desa Kembali Lagi ke Jakarta
Presiden Jokowi membuka Rakornas Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Penguatan Padat Karya Tunai dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Desa, di Kemayoran, Jakarta, Senin (14/5). Foto Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) mengenai Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Penguatan Padat Karya Tunai dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Desa, JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Senin (14/5).

Dalam arahannya, Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi, menjelaskan untuk tahun ini pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp 60 triliun.

"Kita ingat, tahun 2015 dana desa telah dikucurkan kurang lebih Rp 20 triliun. Tahun 2016 kita telah kucurkan Rp 47 triliun. Tahun 2017 Rp 60 triliun. Tahun ini dikucurkan lagi Rp 60 triliun," kata Presiden.

Dengan jumlah tersebut, pada akhir 2018 nanti total dana desa yang dikucurkan pusat ke daerah sebesar Rp 187 triliun.

Hal itu dilakukan pemerintah untuk mendorong perputaran uang di pedesaan. Namun, Presiden Joko Widodo berpesan agar dana tersebut tidak kembali lagi ke Ibu Kota.

"Yang dulu-dulu uang itu kalau sudah sampai ke daerah kesedot lagi ke Jakarta. Inilah yang kita harapkan agar jangan sampai Rp 187 triliun itu kesedot lagi masuk ke Jakarta," ucap Jokowi.

Karenanya presiden berpesan kepada para kepala desa agar setiap proyek yang memanfaatkan dana desa mampu menyerap dan mendayagunakan komponen serta pekerja lokal di desa setempat.

"Yang paling penting, dalam bekerja gunakan seratus persen pekerja dari desa-desa yang ada proyek itu. Seratus persen! Sehingga yang kita bayar uangnya juga beredar ke orang-orang yang ada di desa," pesannya.

Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi, menjelaskan untuk tahun ini pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp 60 triliun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News