Presiden PKS Bicara Dua Kelompok Ekstrem Merespons Covid-19

Presiden PKS Bicara Dua Kelompok Ekstrem Merespons Covid-19
 Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. Foto : Aristo Setiawan/JPNN.com

"Apalagi saat ini virus corona menjadi pandemi global, berarti fatality rate 2-3 persen itu bisa dihitung dalam skala global juga. Artinya, fatality rate per negara bisa bervariasi dari hampir 0% sampai angka yang jauh di atas tiga persen. Nah, kalau kita tidak serius dan tepat, tidak mustahil NKRI bisa 8-10%. Makin ngeri," tulis mantan Rektor Universitas Paramadina itu.

Terkait mitigasi penularan, kata politikus 54 tahun itu, ada yang menganggap lockdown dan social distancing sebagai pilihan. Namun dalam pandangannya, itu merupakan komplementer. Lockdown untuk memutus imported cases dari luar negara atau kota. Sedangkan Social Distancing bertujuan mengurangi penularan di antara penduduk satu kota atau negara.

"Keduanya optimal jika dipadukan. Apalagi diikuti rapid atau swab test. Jadi mari sikapi wabah ini dengan rasional dan proporsional. Tidak usah gampang-gambpangin apalagi membiarkan (ignorance). Sikap ignore akan bikin kita makin tidak tahu masalah. Juga tidak usah besar-besarin masalah. Sikap itu akan bikin kita dihantui masalah tapi lupa cari solusi," katanya. (fat/jpnn)

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman, ikut mengamati dua kelompok besar di media sosial yang dianggap ekstrem dalam menyikapi wabah virus corona (Cobvid-19).


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News