Presiden Sebut Anggaran Indonesia Bakal Tekor Rp 971,2 Triliun pada 2021

Presiden Sebut Anggaran Indonesia Bakal Tekor Rp 971,2 Triliun pada 2021
Presiden Jokowi bicara soal anggaran negara. Foto: tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi memprediksi Indonesia defisit anggaran mencapai Rp 971,2 triliun atau setara 5,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) dalam masa transisi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN), pada 2021 mendatang.

Penerimaan mandiri dari pendapatan negara yang diperkirakan sebesar Rp 1.776,4 triliun, sedangkan belanja negara dalam RAPBN tahun 2021 direncanakan mencapai Rp 2.747,5 triliun. 

Jokowi menjelaskan, defisit anggaran tersebut akan dibiayai dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman, dan dikelola secara hati-hati.

"Pembiayaan utang dilaksanakan secara responsif mendukung kebijakan countercyclical, dan akselerasi pemulihan sosial ekonomi," jelas Jokowi dalam pidato di acara Penyampaian Pengantar Pemerintah atas RUU APBN Tahun Anggaran 2021 disertai Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI di Jakarta, Jumat (14/8).

"Pengelolaan utang yang hati-hati selalu dijaga pemerintah secara konsisten." 

Selain itu, pembiayaan defisit RAPBN tahun 2021 juga akan dilakukan melalui kerja sama dengan otoritas moneter.

Dia memastikan pembiayaan tetap menjaga prinsip disiplin fiskal dan disiplin kebijakan moneter, serta menjaga integritas, kredibilitas, dan kepercayaan pasar surat berharga pemerintah. 

"Komitmen pemerintah dalam menjaga keberlanjutan fiskal dilakukan agar tingkat utang tetap dalam batas yang terkendali."

Presiden Jokowi memprediksi Indonesia defisit anggaran mencapai Rp 971,2 triliun atau setara 5,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2021.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News