Presiden Sesalkan Subsidi Rp 714 T Habis Dibakar

Presiden Sesalkan Subsidi Rp 714 T Habis Dibakar
Presiden Sesalkan Subsidi Rp 714 T Habis Dibakar

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)semakin berat dan terbatas. Hal ini, ujarnya, karena besarnya subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pembiayaan pembangunan infrastruktur.

Menurut Presiden, lima tahun sebelum pemerintahannya, negara banyak menghabiskan dana hanya untuk subsidi BBM.

"Coba bandingkan selama lima tahun subsidi BBM Rp 714 triliun, sedang untuk kesehatan hanya Rp 202 triliun, kemudian insfrastruktur Rp 577 triliun. Ini yang mau kita buka terkait subsidi. Ini hanya dibakar-dibakar saja habis,” tegas Presiden saat membuka Rakornas Kabinet Kerja bersama kepala. daerah, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/11).

Presiden meminta para gubernur untuk memahami, dan menjelaskan kepada masyarakat masalah besarnya subsidi BBM yang melebihi anggaran untuk kesehatan dan pembiayaan infrastruktur itu. Seharusnya, kata dia, dana itu terpakai untuk biaya infrastruktur pendidikan dan kesehatann lebih banyak dibanding subsidi BBM semata.

“71 Persen yang menikmati subsidi menengah ke atas, ini hasil studi,” lanjut Presiden. Jokowi juga menyampaikan tantangan ekonomi baik eksternal maupun internal yang membuat defisit neraca berjalan.

“Faktor eksternal menyangku masalah suku bunga The Fed, harga komoditas global stagnan. Adapun faktor internal menyangkut besarnya subsidi BBM, dan defisit neraca berjalan,” kata Jokowi.

Oleh sebab itu, dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan rencana pemerintah untuk melakukan pengalihan subsidi BBM ke subsidi pupuk dan benih, irigasi dan bendungan. Menurutnya, hal itu akan lebih bermanfaat untuk masyarakat dibanding menghabiskan di BBM. (flo/jpnn)

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)semakin berat dan terbatas. Hal ini,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News