Presiden Tuduh Mantan Presiden Menyadap Teleponnya

jpnn.com - jpnn.com -Presiden Amerika Serikat Donald Trump belum berhenti membuat kontroversi. Sabtu (4/3) pagi waktu setempat, Trump menuduh mantan presiden Barack Obama telah menyadap teleponnya saat babak akhir kampanye presiden.
Namun Trump belum menyertakan bukti yang mendukung tudingannya. "Betapa rendahnya Presiden Obama menyadap telepon saya saat proses Pemilu yang sangat suci. Ini Nixon/Watergate. Orang jahat (sakit)!" cuit Trump dalam Twitter-nya, seperti dilansir juga oleh AFP.
Baik Obama maupun Gedung Putih belum bersedia menanggapi tudingan Trump itu.
Namun pada Minggu (5/3), komite kongres mengumumkan akan menyelidiki klaim dari Trump. Kongres sendiri sangat berhati-hati, bahkan tidak menyebutkan kembali apa tuduhan Trump.
Ketua Komite Devin Nunes hanya mengatakan pemerintah akan mengambil tindakan yang diambil oleh agen intelijen Rusia selama kampanye presiden.
"Komite akan membuat pertanyaan mengenai apakah pemerintah (era Obama) melakukan kegiatan pengawasan kepada peserta kampanye," kata Nunes.
Salah seorang juru bicara Trump, Sarah Sanders mengatakan kepada ABC, bahwa jika dugaan ini benar maka akan menjadi penyalahgunaan kekuasaan terbesar yang pernah ada. Sementara perwakilan Obama membantah keras dengan melabeli tuduhan Trump palsu.
Sejauh ini, tanggapan yang berkembang menilai Trump mengeluarkan tuduhan itu karena panik, menyusul pemerintahannya terjebak dalam kontroversi. Hampir semua tangan kanan Trump yang diajukan menjabat posisi strategis di pemerintahan, dituding punya hubungan mesra dengan Rusia. (adk/jpnn)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump belum berhenti membuat kontroversi. Sabtu (4/3) pagi waktu setempat, Trump menuduh mantan presiden Barack Obama
Redaktur & Reporter : Adek
- Yakinlah, Ada Peluang untuk Indonesia di Balik Kebijakan Tarif Donald Trump
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Gubernur Lemhannas Sebut Kebijakan Tarif Resiprokal Trump Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS