Prestasi BTP
Oleh Dahlan Iskan
Namun ada prinsip yang harus dipegang: perusahaan pun perlu ketenangan. Perusahaan tidak bisa maju kalau hebohnya lebih besar dari kerjanya.
Itulah sebabnya saya menulis dengan penuh harap. Sampai beberapa kali. Di DI's Way. Tentang perlunya situasi tenang sekarang ini. Terutama setelah terbentuknya kabinet baru.
Isi tulisan saya adalah "semoga kabinet baru ini penuh ketenangan agar bisa fokus bekerja". Semoga tidak banyak usrek. Agar ekonomi bisa segera mulai bangkit.
Begitu juga di perusahaan: perlu kestabilan. Apalagi perusahaan besar. Yang ibaratnya kapal besar. Yang tidak mudah dibelok-belokkan.
Memang, bisa juga sukses diraih lewat kehebohan. Namun sukses seperti itu biasanya hanya di permukaan. Dan untuk jangka pendek.
Mungkin karena itu lahirlah filsafat "benang berhasil ditarik, tepung tidak terhambur".
Filsafat itu sering juga salah dalam penerapannya: tepungnya memang tidak terhambur tetapi benangnya juga tidak tercabut. Banyak perusahaan yang tenang tapi juga tidak maju.
Saya justru tertarik pada sosok lain. Yang sudah nyata-nyata berhasil menarik benang dan menjaga tepung: Arief Yahya.
Apakah Ahok --ups, maafkan-- apakah BTP itu orang berprestasi sehingga akan ditempatkan di salah satu BUMN?
- Perkuat Keterbukaan Informasi Publik, 6 BUMN Gelar Forum Edukasi Bersama KIP
- Harga Gula Pasir Makin Tinggi, Barang Menghilang
- Jaga Hati
- Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25 Persen Pemimpin Perempuan
- Pupuk Indonesia Bersama BUMN Brunei Darussalam Dukung Ketahanan Pangan Regional ASEAN
- Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024