Prevelansi Menurun, Pneumonia Tetap Mengancam Balita

Prevelansi Menurun, Pneumonia Tetap Mengancam Balita
Prevelansi Menurun, Pneumonia Tetap Mengancam Balita
Berdasarkan hasil uji kepekaan pneumokokus terhadap antibiotik, sebagian besar masih sensitif terhadap antibiotik yang biasa digunakan di puskesmas (diatas 94%), dengan tingkat resistensi dibawah dua persen, yaitu untuk antibiotik cefadroxil, cefuroxime, amoxicilin, ampicilin, clindamicin, dan penicilin. Uji kepekaan yang paling rendah adalah terhadap antibiotik Kotrimoksazol, yang sensitivitasnya hanya 36 persen dan  resistensinya 48,6 persen.

"Tingkat resistensi terhadap obat kotrimoksazol meningkat dari 12 persen menjadi 48,6 persen. Hal ini menunjukkan tingkat resistensi obat ini terhadap pneumokokus, dan tidak mustahil juga pada kuman-kuman yang lain, semakin meningkat. Karenanya  penggunaan antibiotik ini sebagai pengobatan lini pertama, perlu dievaluasi lagi," tegasnya.

Bila dibandingkan dengan penelitian Soewignyo, kepekaan pneumokokus pada penelitian ini menunjukkan penurunan dibanding penelitian sebelumnya. Dari penelitian ini didapatkan juga bahwa 72 persen dari 1200 anak yang dilakukan pengambilan apusan di nasofaringnya, ternyata merupakan perokok pasif dari anggota keluarganya yang lain. Paparan terhadap asap rokok ini dapat meningkatkan resiko untuk terjadinya infeksi oleh kuman pneumokokus. (Esy/jpnn)

JAKARTA - Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian pada balita. Sekitar 156 juta kasus pneumonia baru per tahun terjadi di seluruh


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News