Pria Australia Meninggal Usai Bedah Plastik di Malaysia

Pria Australia Meninggal Usai Bedah Plastik di Malaysia
Pria Australia Meninggal Usai Bedah Plastik di Malaysia

Kajian tersebut juga mencatat tingkat penanganan penggumpalan darah berada di bawah tingkat yang direkomendasikan Australia.

Leigh meninggal setelah menderita deep vein thrombosis (DVT), ketika gumpalan darah berpindah dari kakinya ke paru-parunya. DVT biasanya dikaitkan dengan terbang.

Namun, Profesor Ashton mencatat lewat otopsi ditemukan penggumpalan darah telah terjadi beberapa minggu saat berada di klinik, sebelum ia terbang.

Mempertaruhkan nyawa

Diperkirakan 15.000 warga Australia setiap tahunnya bepergian ke luar negeri untuk operasi kosmetik dan gigi.

Daya tariknya adalah biaya operasi di luar negeri yang murah. Leigh membayar kira-kira sepertiga dari biaya yang harus dikeluarkannya di Australia.

"Pertanyaan yang jelas berapa harga hidup Anda? Leigh baru berumur 31 tahun dan dia sudah meninggal," kata Profesor Ashton.

Profesor Ashton mengatakan tidak ada peraturan soal pariwisata medis, dengan paket yang dirancang bagi pasien untuk menjalani operasi besar-besaran dalam waktu sesingkat-singkatnya, terlepas dari risikonya.

"Operasi di luar negeri memiliki risiko yang signifikan karena tidak ada jaminan mengenai standar perawatan yang akan Anda terima," kata Profesor Ashton.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News