Pria Bermarga Ma Ditembak Mati di Rumah Kontrakannya
jpnn.com, BEIJING - Seorang pria bermarga Ma (36) ditembak mati oleh polisi di Provinsi Sichuan, China.
Pria tersebut ditembak setelah mengeluarkan ancaman akan meledakkan bom dan menolak menyerah kepada petugas kepolisian.
Pria asal Provinsi Jilin itu ditembak mati di rumah kontrakannya di Kota Guangan, Provinsi Sichuan, saat hendak ditangkap akibat tindak pidana pencurian dan mengancam meledakkan bom di kontrakannya tersebut,
Dalam dirilis yang disampaikan kepolisian setempat, Sabtu, disebutkan Ma diduga memegang alat kendali jarak jauh (remote-control) dan meletakkan empat bahan peledak saat hendak ditangkap.
Ma juga mengaku masih menyimpan belasan kilogram bahan peledak di rumah kontrakannya.
Pelaku ditembak mati setelah dalam waktu 16 jam polisi gagal membujuknya untuk menyerah, demikian laman berita GIExpat.
"Setelah dibujuk beberapa kali selama 16 jam, tersangka Ma tetap menolak dengan memegang remote-control dan berulang kali mengancam akan meledakkan bahan peledak," kata polisi.
Sedikitnya tujuh unit bom rakitan ditemukan polisi dan dijinakkan setelah melalui penggeledahan selama hampir enam jam. (T.M038/antara/jpnn)
Pria bermarga Ma (36) ditembak mati oleh polisi di Provinsi Sichuan, China, setelah mengeluarkan ancaman akan meledakkan bom.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Bawa Bom Ikan, 9 Nelayan Ditangkap Ditpolairud Polda NTB
- Kisah 2 Pemuda Bangkalan Mencuri Motor Polwan, Begini Jadinya
- Adik Kakak Nekat Curi Besi Pagar Kantor Polisi, Begini Penampakannya
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros
- Bapak dan Anak di Kampung Sota Merauke jadi Tersangka dan Ditahan, Ini Kasusnya